saya menggamit ini dari jelujur kontemplasi singkat yang menghubungkan saya dan seorang pria bernama praga. dawai-dawai berserindai seperti merdu yang membuat ngilu. saya memetik annelis menjadi bunyi yang sunyi. dan praga memerdukan feni begitu syahdu.
"...yah, hidup itu cuma sekali dan dia sendiri memang sebuah perjalanan. tapi pasti akan lebih bermakna kalau dalam perjalanan besar bernama hidup itu, kita melatih diri dengan melakukan berbagai perjalanan kecil, menumpuk bekal dan membiasakan diri untuk kemudian melakukan perjalanan yang sangat panjang dan masif di akhir kehidupan: perjalanan dalam dunia yang tak lagi fana..."
(Praga di tengah kemarau yang inspiratif on his note: Obsesi atau memang Terpanggil?)
Mohammad Andi Perdana at 1:41am July 15
bener ga, hidup adalah perjalanan. mati juga konon perjalanan. Shakespeare ngebagi perjalanan hidup jadi beberapa bagian tea geuning: infant, whinning school-boy, the lover, soldier, justice, pantaloon, dan balik lagi dah ke childish treble, nya eta pisan: second childishness and mere obvilion.
saat ini fase perjalanan hirup urang keur menyongsong soldier tea, fase banting tulang cari bekal masa depan, sambil ngalieuk ka tukang sesekali, ningali fase the lover yang udah saya genggam itu, masih aman atau emen? :p.
ya inilah perjalanan besar kita ga, yang mau gak mau emang kudu dijalani. jiga naek eskalator, berpikir mundur cuma nyapein diri sendiri, karena waktu tetap berputar searah jarum jam...
proses mencintai seseorang buat saya adalah perjalanan. sebuah perjalanan kontemplatif yang tak begitu banyak menguras tenaga, tapi siap2 otak jeung hate ngebul. boh ngebul seungit, boh tutung!
saya mah salut ga, dalam fase yang mungkin kita alami sekarang ini tarolah sama, tapi keinginan di dinya untuk ngintothewild masih kuat. saat ini untuk hal2 seperti itu masih lemah hasrat. saya masih menganggap si annel teh sebuah liburan yang hangat, sebuah petualangan yang dahsyat.
dan suatu saat saya yakin, saya bisa back to normal life. dan menjadikan si annel sebagai bagian dari rutinitas saya, bukan semata liburan yang kita cuma prepare buat hura-hura dan sejenak mengesampingkan masalah. proses ini juga buat saya adalah sebuah perjalanan. petualangan kontemplasi hati tea geuning, :p.
di akhir mun masih inget tea ga, si Chris ngomong, "happines is only real when it's shared," ternyata saya pikir, sejauh apapun petualangan yang dia tempuh, dia tetap harus punya seseorang tempat dia berbagi bukan hanya kesenangannya, tapi segalanya.
saya setuju ga, perjalanan fisik seperti arteri yang melingkar ke jalan raya. dan itu adalah bekal hasrat, jiwa, dan pengalaman kita untuk jadi modal di fase selanjutnya dari jalan raya: perjalanan hidup kita.
LIFE IS TOO SHORT TO BE ANYTHING BUT HAPPY!
Praga Utama at 1:50am July 15
Tah eta nya tok. Urang mungkin cuma pengen ngelakuin hal yang beda. Padahal, semua hal yang lagi dilakuin sekarang, apapunlah (mencintai seseorang, contoh yang bagus!), adalah petualangan/perjalanan. Tapi gak disadari tea.
Jadi sebenerna, bisa wae tanpa harus berpetualang, berpindah tempat, merasakan kerasnya hidup di jalan, urang menempa diri. Lewat 'perjalanan-perjalanan' yang tidak disadari tadi. sebenernya ngintothewild bisa dibilang keinginan egoistis dan machoistis urang we.
Urang sepakat pisan jeung maneh lah, soal:
"proses mencintai seseorang buat saya adalah perjalanan. sebuah perjalanan kontemplatif yang tak begitu banyak menguras tenaga.....saya masih menganggap si annel teh sebuah liburan yang hangat, sebuah petualangan yang dahsyat."
*bedana maneh si annel urang si peni. hehe.
Tapi urang teh hayang membuktikan sorangan quotes si Suprtramp eta. Menyadari kalau orang-orang yang ada sekarang, di sekitar saya benar-benar berarti buat saya. dan pada titik itulah saya harus mengakhiri petualangan (yang mudah-mudahan kalau jadi) dan kembali kepada mereka, sebagai orang yang lebih baik dan banyak kisah untuk dibagi. (asal teu kaburu paeh siga si Suprtramp). hehe.
Mungkin urang emang egois, setelah punya petualangan yang seru untuk dijalani berdua (sekarang) dengan si Peni, tapi urang masih pengen punya petualangan sendiri.
Sejenis kerinduan akan kesendirian. Tapi bukan berarti urang tidak suka ada kehadiran orang lain (si Peni). Momen-momen kesendirian (menurut urang) justru akan membuat keberadaan orang lain menjadi terasa begitu spesial buat urang dan semakin menebalkan keyakinan serta perasaan untuk terus bersama orang lain. (cocok lah jeung quotes si McCandless).
Urang mah mereun memang tipe orang yang harus mengalami sendiri baru bisa percaya.
Mohammad Andi Perdana at 2:12am July 15
emang ga, pasti terlihat macho. tapi jangan takut terlihat egois, bener ga, asal niatna emang gitu, kembali pada mereka, dan keegoisan itu akhirnya berafeksi positif terhadap orang2 di sekitar kita. minimal kita bisa sekadar sharing, cerita huhu-haha, atau paitnya gimana...to the maxnya, kita bisa jadi influence, seperti kini Mike Supertramp keur maneh, keur urang. :D
abdi gaduh quotes sae ga untuk melakukan sebuah perjalanan (kecil): PERGI UNTUK MENCARI, PULANG UNTUK MENEMUKAN!
ahahahaha, insyaloh mengurangi rasa egois saat berpergian, tapi wayahna: menambah rasa rindu, ahiiiiw~
selamat menyusuri jalanan kecil hidup kawan!
Praga Utama at 2:23am July 15
ah mantap tah. engke mun urang jadi indit, urang pasti inget quotes eta.
"insyaloh mengurangi rasa egois saat berpergian, tapi wayahna: menambah rasa rindu"
karena memang, 'rasa' apapun itu (rindu, cinta, sayang, bahkan benci) sebetulnya akan menghambar dengan sendirinya, pada suatu saat nanti.
dan mengasingkan diri dengan melakukan perjalanan adalah salah satu cara untuk kembali menumbuhkan dan membumbui 'rasa' yang menghambar itu.
sekian.
Obsesi atau memang Terpanggil bisa dibaca di sini.
1607.0102. dikompilasi si btok dari komen-komenan dengan praga di notes fraga-nya peni.